Friday, December 31, 2010

Temani kami .........

Tahun yang lama baru saja menghembuskan nafas terakhirnya ke angkasa. Malam kelam datang meletakkan mahkota waktu di kepala awal tahun dan mendudukkannya di singgasana alam. Setitik cahaya yang lemah telah menyelinap. Gelap yang panjang membentang. Butir-butir salju mulai tercurah dengan deras. Prahara mendesis dengan cepat meliuk-liuk dari puncak gunung turun ke dataran rendah sambil membawa butir-butir salju untuk ditimbun di jurang.
Pepohonan bergetar hebat oleh hantaman badai, dan kebun-kebun, permukaan tanah dan jalan-jalan menjadi satu lembaran kertas putih. Sang Maut menulis garis samar-samar, lalu dihapus lagi. Kabut tipis yang bertebaran di setiap bagian bertengger di puncak lembah. Cahaya remang-remang bersinar lemah di jendela-jendela rumah dan gubuk-gubuk kumuh.
Ketebalan salju yang membeku membuat langkah kian berat. Meskipun demikian, disela ketakutannya kepada alam yang memberikan tanda berakhirnya hari ini, langkahnya tetap terangkat. Berat, tetapi terus maju. Pedih, tetapi tetap berusaha. Menyakitkan, tetapi hatinya penuh ketulusan. Serasa teriris sembilu, tetapi keikhlasan dan kepasrahan menjadikannya kuat.
Ya Allah, biarlah bekal ini ... kesabaran, ketabahan dan keteguhan iman, mampu mendorongku terus berjalan di sisa hidupku ini. Biarlah yang Engkau ijinkan, yang Engkau perkenankan dan yang Engkau ridhoi menjadi tujuan akhir nafas ini.
Selamat tinggal 2010, terima kasih buat semua kenangan manis & getir, puja puji ke hadirat Allah SWT atas segalanya, dan selamat datang 2011 ... temani kami menempuh kehidupan ini ...
(contemplation of the last day of 2010)



No comments:

Post a Comment