Tuesday, December 28, 2010

"Ibu ... aku ada pasangan hidup sendiri ..."

Tulisan berikut ini saya kutip dari mailing list - SEKOLAHRUMAH - , sebuah email kiriman (widyagung94@......) tepat di Hari Ibu 22 Desember 2010 yang lalu. Tulisan yang sangat "dalam" maknanya, dan mampu mendorong kita untuk bercermin diri tentang hubungan kita dengan ibunda tercinta. Semoga kutipan ini memberikan manfaat bagi yang membacanya di blog saya. Terima kasih kepada mbak Wid yang sudah berbagi (sharing).


(dari seseorang...)

Ibu...Aku ada pasangan hidup sendiri.... 

Bila senang, aku cari....pasanganku 
Bila sedih, aku cari....ibu 

Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....ibu 

Bila bahagia, aku peluk erat....pasanganku 
Bila berduka, aku peluk erat....ibuku 

Bila ingin berlibur, aku bawa....pasanganku 
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....ibu 

Bila sambut hari kasih sayang. Aku beri hadiah pada pasanganku 
Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu" 

Selalu.. aku ingat pasanganku 
Selalu.. ibu ingat aku 

Setiap saat... aku akan telepon pasanganku 
Entah kapan... aku ingin telepon ibu 

Selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku 
Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk ibu 


Renungkan: 

"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja... masih ingatkah kau pada ibu? 
Tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah". 
Berderai air mata jika kita mendengarnya........ 
Tapi kalau ibu sudah tiada.......... 

IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI.... 
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya.... 
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya..... 
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya..... 
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya...... .
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya.... 

Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya..... 

Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu menghulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera melap tangannya dan menyambut kertas yang dihulurkan oleh si anak lalu membacanya. Upah membantu ibu: 

1) Membantu pergi belanja : Rp 4.000,- 
2) Membantu jaga adik : Rp 4.000,- 
3) Membantu buang sampah : Rp 1.000,- 
4) Membantu membereskan tempat tidur : Rp 2.000,- 
5) Membantu siram bunga : Rp 3.000,- 
6) Membantu sapu sampah : Rp 3.000,- 
Jumlah : Rp 17.000,- 

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak, kemudian si ibu mengambil pensil dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama. 

1) Biaya mengandung selama 9 bulan - GRATIS 
2) Biaya tidak tidur karena menjagamu - GRATIS 
3) Biaya air mata yang menitik karenamu - GRATIS 
4) Biaya gelisah karena mengkhawatirkanmu - GRATIS 
5) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu -GRATIS 
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS 

Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. 

Si anak menatap wajah ibu,memeluknya dan berkata, 
"Aku Sayang Ibu". 

Kemudian si anak mengambil pensil dan menulis di muka kertas yang sama:
"Telah Dibayar LUNAS "

No comments:

Post a Comment