Thursday, November 25, 2010

EVENT SPONSORSHIP

Ada tiga kunci pokok untuk bisa me"rangkul" calon sponsor:
[a] kesamaan target audience
[b] ketersediaan dana
[c] scope of event itu sendiri


KESAMAAN TARGET AUDIENCE
perusahaan yang diundang untuk menjadi sponsor hanya berkenan apabila target audience event ybs sama dengan target audience mereka; kecuali, event nya bisa diharapkan turut "mengkatrol" mereka ke arah CSR programme atau sejenisnya yang terkait dengan citra perusahaan. Tetapi kalau event yg biasa (tidak sangat istimewa), maka faktor similarity of target audience menjadi faktor yang dipertimbangkan untuk beberapa produk yang sudah "mentok" di promotion ladder (mis. rokok), maka mereka mulai mengarah pada perilaku konsumen (target audience), sebagai alasan kenapa rokok suka sekali muncul di konser musik kawula muda? It's young, energic, mobile, dynamic, modis (korban mode, korban iklan), huge community, stylish dlsb. Kenapa credit card platinum suka muncul di fashion show? Krn audience nya high end, spender, class, prestigious, dll. Jadi kesimpulannya, carilah calon sponsor yg sesuai target audience nya dengan event ini (contohnya event Pameran Buku) supaya daftarnya tidak "melebar" kesana sini, tetapi directive. Di sisi lain, ada faktor yg bisa juga dinaikkan ke permukaan ... "kepedulian pelaku bisnis untuk turut berperan serta mencerdaskan anak bangsa melalui kegemaran membaca" ... cool, isn't it? Nah untuk sasaran yg ini harus jeli thd perusahaan2 yang memang punya cukup kepedulian(biasanya masuk ke program CSR mereka) dan tentunya sponsorship nya pun agak berbeda kemasannya.


KETERSEDIAAN DANA
semua perusahaan punya dana untuk menjadi sponsor (kecuali perusahaan yang sedang "sakit"). Tetapi kita harus tahu kapan mereka mempersiapkannya dan menyusun kegunaannya. Kalau Maret minta untuk Mei, tentunya anggaran mereka sudah dicadangkan untuk keperluan lain. Paling enak mengajukan proposal sponsor itu di akhir tahun saat perusahaan sedang menyusun anggaran tahun berikutnya. Tetapi hampir semua EO di Indonesia senangnya SKS (kayak waktu kuliah - sistem kebut semalam) alias mepet a.k.a. on the last minute or second. Calon sponsor tidak bisa di"todong" begitu saja; mereka sudah menyusun anggaran dan kebutuhannya sejak akhir tahun lalu, dan kalaupun masih ada yang bisa disisihkan, tentunya sangat terbatas.


SCOPE OF EVENT
harus kita sadari bahwa sebuah event itu berstatus sebagai assistance ke pihak perusahaan sponsor, bisa marketing assistance, bisa image building assistance, bisa corporate reputation assistance dlsb. Jadi kalau event kita terlampau "lebar" dan "kemana-mana", calon sponsor pun bertanya-tanya ..... event ini apa sih goal nya? Apa yang mau dicapai (achieve)? Scope nya sampai apa saja? Calon sponsor harus menerima gambaran yang jelas hasil apa yang bisa ikut diraihnya atau ikut dinikmatinya dengan mendukung event ini, singkatnya ... what do we get as a return from what we spend?

Sunday, November 21, 2010

Do you understand WOMEN: Their "Whatever" "Anything" OR "You Decide"

1 . (Whatever)
Men: What should we have for dinner?
Women: Whatever..
Men: Why don't we have Mexican?
Women: No not Mexican, the last time i got pimples on my face
Men: Alright, why don't we have Szechwan cuisine
Women: Yesterday we ate Szechwan, today too?
Men: Hmm..... I suggest we have seafood
Women: Seafood is not good, I got diarrhoea
Men: Then what do you suggest?
Women : Whatever..


2. (Anything)
Men: So what should we do now?
Women: Anything
Men: How about watching a movie? It's been a long time
Women: Watching movie is no good, it's a waste of time
Men: How about we go for bowling, or some exercises?
Women: Exercise on such a hot day?
Men: Then find a cafe' and have a drink
Women: I am off caffeine
Men: Then what do you suggest?
Women: Anything


3. (You decide)
Men: Then do we just go home?
Women: You decide
Men: Let's take the bus, I will accompany you
Women: The Bus is dirty and crowded.
Men: OK; we will take a cab
Women: Not worth it... for such a short distance
Men: All right, then we can walk. We can enjoy the weather
Women: I am hungry, can't walk.
Men: Then what do you suggest?
Women: You decide
Men: Let's have dinner first
Women: Whatever...
Men: Eat what?
Women: Anything...

Saturday, November 20, 2010

MARI BERSYUKUR ...

"Keinginan-keinginan yang ada pada manusialah yang seringkali menjauhkan manusia dari kebahagiaan. " ~ Buddha


Warung nasi uduk itu sebenarnya enak punya. Rasa nasinya gurih. Ayam gorengnya kriuk-kriuk. Bebeknya tidak lengket dan empuk. Tapi kok malam itu sepi sekali. Pengunjungnya hanya satu dua saja. Mereka datang dan pergi. Mungkin karena malam itu hujan.
Ups, salah. Di tengah gerimis mengundang, si pemilik warung itu bilang, keadaan itu sudah berlangsung sejak lama. Sebabnya, tak jauh dari tempat dia membuka tendanya, sudah ada sekitar enam warung sejenis. Wajarlah bila pengunjung jadi sepi. Dengan penuh gelak tawa dia berkisah tentang kemunduran usahanya.
Aneh betul si bapak. Rugi kok masih haha-hihi. Baginya, meski pendapatan terus menurun, dia tetap senang. Masih banyak pelanggan setia yang selalu mampir ke warungnya. Meski berkurang, pendapatannya tetap ada. Dari sedikit untung yang dia tabung, ia dapat menyekolahkan ketiga anaknya hingga masuk universitas negeri. Wajahnya begitu berseri-seri menceritakan itu.
Sebaliknya, wajah keruh terlihat pada wajah seorang kolega. Pangkal sebabnya ternyata soal pendapatannya yang menurun. Setelah kontrak kerjanya selesai, dia mendapatkan pekerjaan di kantor yang baru. Sayangnya, gaji yang didapatkannya sedikit berkurang. Mau ditolak, dia butuh pemasukan.
Lain ladang lain ilalang. Nasi uduk dan kantor profesional adalah dua dunia yang berbeda tentu saja. Pendapatannya juga jauh berbeda. Bila mau dihitung, tentu pendapatan si teman bisa jadi lebih besar ketimbang si penjual nasi uduk.
Faktor lainnya, penghasilan si pekerja sudah pasti tetap. Sebaliknya, si penjual nasi uduk, kadang tak tentu besar yang didapatkannya. Bukan itu saja, si penjual nasi uduk bisa saja kehilangan segalanya. Misalnya karena lahan jualannya kena proyek pelebaran jalan atau mungkin akan dijadikan bangunan perkantoran.
Wajah menjadi jendela hati. Wajah si bapak penjual nasi uduk bisa berseri-seri karena dia menerima apa adanya dengan rezeki yang jatuh padanya. Lebih tepatnya, karena dia mensyukuri semua yang didapatkannya. Sebaliknya, sang teman, meski penghasilannya lebih pasti dan lebih besar, terbebani sebuah kenyataan yang tidak sesuai harapannya.
Alhasil, semua yang dia dapatkan seolah tak ada artinya. Bahkan dia pun bersungut-sungut. Padahal, andai saja dia mau melihat ke sekelilingnya, terlalu banyak kelebihan yang didapatkannya. Dia masih melihat anak-anaknya pergi sekolah di saat banyak anak yang berdiam di rumah karena orang tuanya tak sanggup lagi menyekolahkannya. Dia masih berada di dalam mobil yang sejuk di saat orang lain berdesakan di dalam bus yang pengap.
Bersyukur berarti menerima sepenuhnya apa yang telah menjadi rezeki kita tanpa harus menggugat apalagi mengeluhkan kekurangan. Bersyukur dapat pula berarti menerima semua hal yang didapat, baik keberhasilan ataupun kegagalan. Baik anugerah ataupun musibah. Karena tak semua keinginan dapat terwujud. Bersyukur bukan pula berarti menerima lalu pasrah. Melainkan berusaha untuk mewujudkan semua keinginan tersebut. Bila gagal, cobalah terus berusaha, semua terjadi karena waktu yang belum tepat.
Di tenda itu, si bapak pemilik warung nasi uduk telah melakoni sebuah peran yang teramat sulit dilakukan banyak orang: mensyukuri semua nikmat yang ada. Dampaknya tak hanya membuat hidupnya menjadi lebih bahagia, tetapi juga lebih cerah. Si bapak itu tampak lebih muda dan segar. Sedangkan si teman yang selalu menggerutu, wajahnya terlihat letih dan tua sebelum waktunya. Percayalah, bersyukur membuat hidup menjadi lebih rileks.
(sumber: Sonny Wibisono, 'Message of Monday')

What is Junglish?

What is Junglish? Jungle English.. like one mentioned below:


Javelish.. The typical Javanese language: 'lho', 'lha', 'tho', 'kok', 'ki', etc
      - Lho, I already bought that book !
      - Kok, buying again ?
      - I told you many times 'tho' !
      - Lha, I didn't know tho yo... how ki !?
      - Don't be like that, no....!?


Jakartenglish.. Jakarte English is marked by the 'sih', 'deh', 'dong', 'nih', etc
      - That book is very good, deh.
      - Can you speak english?.. yeah a little sih I can!
      - Use my money first nih..
      - Give me more dong..
      - How sih? Little little angry..


Surobenglish is marked by 'tah' and the famous word is 'diancuk'
      -Do you feel sick, tah ?
      -Diancuk... he took my money !


      Other exclamation words of Java: 'wo_', 'wah', 'wé_', 'jian', and 'jé_'
      - Wé_ lha this book is mine jé...!
      - Wo_, only like that tho!
      - Wah, expensive, tho?
      - Jian, Paijem is so beautiful tenan.


Sundanglish is also available such as 'atuh', 'euy', 'mah'
      - Well, if that kind, it pretty so-so atuh
      - It can't be that way euy..
      - I am mah, not like that... anything else ?


There are also abundant 'sound effect' in Javanesse language.
      - Suddenly, mak bedhengus den Tukiman appeared
      - My head feels pain, mak cleng!
      - Mak tlepok, I got a manggo !
      - My chicken is suddenly died, mak cekengkeng
      - Mak gedebug, Kampreté fell down.
      - Mak jegagik.... Oh, trondholo


Keep Smiling, Euy...
(source: private)

10 CIRI POSITIF ...

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup kan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.

1. Melihat masalah sebagai tantangan - Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia. Ada kepuasan tersendiri yang unik ketika kita berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Tidak harus selalu berhasil dengan gemilang.

2. Menikmati hidupnya - Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. Sadar bahwa ada yang merupakan bagian baginya dan sadar pula bahwa ada yang bukan hak miliknya.

3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide - Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. Dijalani atau tidak, itu nanti. Tetapi menyimak dan menampung setiap masukan, itu besar manfaatnya.

4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak - Memelihara pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah. Prasangka, praduga, curiga, ingin tahu yang berkelebihan, kesemuanya itu adalah bagian dari pikiran negatif tadi.

5. Mensyukuri apa yang dimilikinya - Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya. Ada pepatah yang mengatakan"WE SELDOM THINK OF WHAT WE HAVE, BUT ALWAYS THINK OF WHAT WE MISS."

6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu - Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang akan dijauhi si pemikir positif.

7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan - Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya. NARO (No Action Review Only), NADO (No Action Dream Only), NATO (No Action Talk Only), NACO (No Action Concept Only), NABO (No Action Briefing Only), NAMO (No Action Meeting Olny), NASO (No Acton Strategy Only). Lebih enak TALK LESS DO MORE, KEEP MOVING FORWARD.

8. Menggunakan bahasa positif - Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan, " dan "Dia memang berbakat." Atau "Bukan sulit, tetapi tidak mudah".

9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif - Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah mantap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan 'hidup'.

10. Peduli pada citra diri - Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam - inner elegance.

Seandainya setiap orang memiliki sikap2 tersebut. Tidak hanya menuntut orang untuk memahaminya, tetapi berusaha memahami orang lain. Dan dengan sikap positif kita, lebih menghargai perbedaan. Pasti akan lebih indah...

Thursday, November 18, 2010

KEHIDUPAN ... (by Gede Prama)

Kehidupan menjadi sangat sulit dan rumit kalau kita membiarkan diri kita berlari terus ke tempat tujuan. Lupa bahwa hari ini, di tempat ini, dengan badan yang ini, plus jumlah rejeki hari ini, juga menghadirkan 'tujuan-tujuan' besar yang tidak kalah menariknya. 
Jika kita menghabiskan semua waktu untuk berlari, tidak hanya lelah dan capek hasilnya, tetapi juga kehilangan sense of direction. Inilah akar dari kehidupan banyak orang yang tandus dan kering. ~ Gede Prama

HADIAH TERBAIK UNTUK DIRI SENDIRI by Gede Prama

Setiap orang pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan. 
Ada masa sulit dalam berumah tangga, kehidupan karir, kesehatan, atau kehidupan pribadi yang diguncang badai. Kebanyakan juga setuju kalau masa-masa sulit ini bukanlah keadaan yang diinginkan. 
Sebagian orang bahkan berdoa, agar sejarang mungkin digoda oleh keadaan-keadaan sulit. 
Sebagian lagi yang dihinggapi oleh kemewahan hidup ala anak-anak kecil, mau membuang jauh-jauh, atau lari sekencang-kencangnya dari godaan hidup sulit.

Akan tetapi, sekencang apapun kita menjauh dari kesulitan, ia tetap akan menyentuh badan dan jiwa ini di waktu-waktu ketika ia harus datang berkunjung. Rumus besi kehidupan seperti ini, memang berlaku pada semua manusia, bahkan juga berlaku untuk seorang raja dan penguasa yang paling berkuasa sekalipun.

Sadar akan hal inilah, saya sering mendidik diri untuk ikhlas ketika kesulitan datang berkunjung. 

Syukur-syukur bisa tersenyum memeluk kesulitan.
Tidak dibuat sakit dan frustrasi saja saya sudah sangat bersyukur.
Pelukan-pelukan kebijakan seperti inilah yang datang ketika sang hidup sempat membanting saya dari sebuah ketinggian. 

Sakit memang, tapi karena ia sudah saatnya datang berkunjung, dan kita tidak punya pilihan lain terkecuali membukakan pintu rumah kehidupan, maka seterpaksa apapun hanya keikhlasanlah satu-satunya modal berguna dalam hal ini.

Senyum penerimaan terhadap kesulitan memang terasa kecut di bibir. Dan sebagaimana logam yang sedang dibuat menjadi patung indah, kesulitan memang terasa seperti semprotan panasnya api mesin las, dihajar oleh palu besar, kencangnya cubitan tang, menyakitkannya goresan-goresan amplas kasar, atau malah tidak enaknya bau cat yang menyelimuti selu! ruh badan patung logam.
Semua tahu, kalau badan dan jiwa ini kemudian akan menjadi 'patung logam' yang lebih indah dari sebelumnya. Tetapi tetap saja ada sisa-sisa ketakutan - dan bahkan mungkin trauma - yang membuat kita manusia menghindar dari kesulitan.

Cuma selebar apapun goresan luka yang dibuat oleh kesulitan, ada mahluk yang amat berguna dan amat dibutuhkan dalam pengalaman-pengalaman menyakitkan ini, ia bernama sahabat. Tidak semua sahabat fasih memberikan nasehat. Tetapi dengan kesediaannya untuk mendengar, sinaran mata yang berisi empati, kesediaan untuk menjaga rahasia, sahabat menjadi permata berlian yang amat berguna dalam keadaan-keadaan ini.

Di rumah saya memiliki seorang sahabat yang amat mengagumkan. Dari segi pendidikan formal ia hanya tamatan SMU. Bahkan SMU tempat ia bersekolah dulu sudah bubar, sebagai tanda ia bukanlah berasal dari sekolah yang terlalu membanggakan. Namun nasehat serta keteladanan hidupnya kadang mengagumkan.

Di kantor saya memiliki sejumlah bawahan yang datang sama manisnya baik ketika dipuji maupun setelah di! maki. Seorang tetangga menelpon, mengirim SMS dan bahkan menyempatkan diri berkunjung ke rumah. Tidak untuk memberikan ceramah, hanya untuk mendengar. Seorang sahabat dekat yang memimpin sebuah raksasa teknologi informasi bahkan mengatakan bangga menjadi sahabat saya.
Ketika tulisan ini dibuat, seorang sahabat lama yang tinggal di Surabaya menelepon, tanpa bermaksud menggurui ia mengutip kata-kata indah Confucius : 'Manusia salah itu biasa, tetapi menarik pelajaran dari kesalahan itu baru luar biasa'.

Apa yang mau saya tuturkan dengan semua ini, rupanya sahabat adalah hadiah paling berharga yang bisa kita berikan pada diri kita sendiri. Secara lebih khusus ketika kita ditimpa kesulitan yang menggunung. Sehingga patut direnungkan, kalau kita perlu menabung perhatian, empati, cinta buat para sahabat. Tidak untuk berdagang dengan kehidupan. Dalam arti, memberi dengan harapan agar diberi kelak. Melainkan, sebagaimana cerita dan pengalaman di atas, dalam dunia persahabatan, dalam memberi kita sebenarnya sudah diberi. Bahkan, setiap sahabat yang memberi perhatian dan empati pada sahabat lainnya, ketika itu juga mengalami the joy of giving. Ketika itu juga seperti ada beban di bahu yang berkurang jauh beratnya.

Ada memang orang yang memiliki banyak sekali teman. Kemana-mana namanya dipanggil orang. Cuman, sedikit diantara semua teman yang banyak ini kemudian bisa menjadi sahabat. Bercermin dari kenyataan inilah, maka saya lebih memusatkan diri untuk mencari dan membina sahabat. Jumlahnya memang tidak akan pernah banyak. Bahkan ia lebih sedikit dari jumlah jari tangan. Cuma sesedikit apapun jumlahnya, sahabat tetap sejenis hadiah terbaik yang bisa kita bisa berikan buat diri sendiri.

Mobil mewah memang bisa membawa kita ke tempat jauh lengkap dengan gengsinya. Rumah mewah memang bisa meningkatkan kenyamanan tinggal sekaligus meningkatkan kelas. Ijazah lengkap dengan gelarnya yang mentereng juga bisa meningkatkan percaya diri. Akan tetapi, baik mobil mewah, rumah mewah maupun
ijazah tidak bisa menghadirkan empati yang menyentuh hati

Di sebuah Sabtu pagi, seorang sahabat yang membaca harian Kompas yang memberitakan bahwa saya mengundurkan diri dari jabatan presiden direktur di sebuah kelompok usaha amat besar di negeri ini, langsung menelepon saya dari tempat yang jauh. Ia berucap sederhana : 'saya bangga jadi teman Anda'. Inilah hadiah terbaik yang bisa dihadiahkan ke diri sendiri. Ia tidak dibungkus kado, ia juga tidak hanya datang ketika hari raya atau ulang tahun. Ia justru lebih sering datang ketika kita amat membutuhkannya. ~ 
(Gede Prama)


Dedicated to my true 'sahabat' ... Petercil and Meutia ...

HANYA 3 HARI ...

Sebenarnya, kita  hanya punya 3 hari saja:


Yang  pertama;
hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang  telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan  mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin  lewat; lepaskan saja...

Yang  kedua:
hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok  hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari  belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah  tertutup; pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda  untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila  anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan  akan esok hari. 

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa  depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa  adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang  abadi.

Perlakukan setiap  orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk  pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena  mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan  penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena  siapakah diri anda sendiri.

Jangan biarkan masa  lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang  juga!!!!!!

The day  will come when you will review your life and be thankful for every minute  of it.
Every hurt,every sorrow, every joy, every celebration,  every moment of your life will be a treasure to  you......


TOP 12 HABITS OF A GOVERNMENT

- The process becomes more important than the product
- You don't see anything wrong with attending a meeting on a subject you know nothing about
- You feel you contributed to the meeting just by being there
- You stop raising issues/problems because you know you will be the one answering them
- You fly first class across the country to attend a conference with 100+ people to discuss the fact that the project does not have enough money
- You work for an acronym, on an acronym, and your job title is an acronym
- You understand the rationalization of an acronym composed of acronyms
- You know that the location of a meeting is directly related to its importance. (1) A meeting at Ministry of Finance requires a subordinate or a contractor (2) The same meeting at xxxxxx Golf Course requires your personal attention
- You've sat at the same desk for 3 years, done the same thing for 3 years, but have had 3 different business cards
- They recruited "not creative people" so that the fastest way to fund their royalty they just increase: fuel/gas/avtur/tax, etc

- They recruited only member of BEJ (not Bursa Efek Jakarta but as their attitudes, B=Blame, E=Excuses, and J=Justify)
- You name it
(from a special source)

3 LADIES GO TO HEAVEN ...

Three ladies die and end up at the gates of heaven, talking to an Angel.
“So,” the Angel asks the first lady, “how many times did you cheat on your husband?”
“None, I had a perfect marriage.”
“Great,” says the Angel. “You get to cruise around heaven in a brand-new 2-door sporty convertible Mercedes-Benz. And you, how many times did you cheat on your husband?”
“Only twice, I think,” says the second lady.
“Okay. You get to cruise around heaven in a Cadillac. And you, how many times did you cheat on your husband?”
“10 times, maybe 11,” says the third lady.
“Okay,” says the Angel. “You get a rusty Bajaj.”
Later that day, the lady in the Cadillac sees the lady in the Mercedes crying.
“What’s wrong?”
“I just saw my husband.”
“So?”
“He was riding a skateboard.”
“I told you! …”

(oooppss ... it's only a joke, isn't it???)

PELAJARAN #3 - HIKMAH DI BALIK RINTANGAN

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
(dari sebuah sumber)

PELAJARAN #2 - JANGAN MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI!

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda berkulit putih, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si kulit putih ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda kulit putih ini diketuk seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole.
(dari sebuah sumber - penggalan kehidupan alm Nat King Cole)

PELAJARAN #1 - SEMUANYA PENTING !

Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?. Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu saja dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
(dari sebuah sumber)