Thursday, November 25, 2010

EVENT SPONSORSHIP

Ada tiga kunci pokok untuk bisa me"rangkul" calon sponsor:
[a] kesamaan target audience
[b] ketersediaan dana
[c] scope of event itu sendiri


KESAMAAN TARGET AUDIENCE
perusahaan yang diundang untuk menjadi sponsor hanya berkenan apabila target audience event ybs sama dengan target audience mereka; kecuali, event nya bisa diharapkan turut "mengkatrol" mereka ke arah CSR programme atau sejenisnya yang terkait dengan citra perusahaan. Tetapi kalau event yg biasa (tidak sangat istimewa), maka faktor similarity of target audience menjadi faktor yang dipertimbangkan untuk beberapa produk yang sudah "mentok" di promotion ladder (mis. rokok), maka mereka mulai mengarah pada perilaku konsumen (target audience), sebagai alasan kenapa rokok suka sekali muncul di konser musik kawula muda? It's young, energic, mobile, dynamic, modis (korban mode, korban iklan), huge community, stylish dlsb. Kenapa credit card platinum suka muncul di fashion show? Krn audience nya high end, spender, class, prestigious, dll. Jadi kesimpulannya, carilah calon sponsor yg sesuai target audience nya dengan event ini (contohnya event Pameran Buku) supaya daftarnya tidak "melebar" kesana sini, tetapi directive. Di sisi lain, ada faktor yg bisa juga dinaikkan ke permukaan ... "kepedulian pelaku bisnis untuk turut berperan serta mencerdaskan anak bangsa melalui kegemaran membaca" ... cool, isn't it? Nah untuk sasaran yg ini harus jeli thd perusahaan2 yang memang punya cukup kepedulian(biasanya masuk ke program CSR mereka) dan tentunya sponsorship nya pun agak berbeda kemasannya.


KETERSEDIAAN DANA
semua perusahaan punya dana untuk menjadi sponsor (kecuali perusahaan yang sedang "sakit"). Tetapi kita harus tahu kapan mereka mempersiapkannya dan menyusun kegunaannya. Kalau Maret minta untuk Mei, tentunya anggaran mereka sudah dicadangkan untuk keperluan lain. Paling enak mengajukan proposal sponsor itu di akhir tahun saat perusahaan sedang menyusun anggaran tahun berikutnya. Tetapi hampir semua EO di Indonesia senangnya SKS (kayak waktu kuliah - sistem kebut semalam) alias mepet a.k.a. on the last minute or second. Calon sponsor tidak bisa di"todong" begitu saja; mereka sudah menyusun anggaran dan kebutuhannya sejak akhir tahun lalu, dan kalaupun masih ada yang bisa disisihkan, tentunya sangat terbatas.


SCOPE OF EVENT
harus kita sadari bahwa sebuah event itu berstatus sebagai assistance ke pihak perusahaan sponsor, bisa marketing assistance, bisa image building assistance, bisa corporate reputation assistance dlsb. Jadi kalau event kita terlampau "lebar" dan "kemana-mana", calon sponsor pun bertanya-tanya ..... event ini apa sih goal nya? Apa yang mau dicapai (achieve)? Scope nya sampai apa saja? Calon sponsor harus menerima gambaran yang jelas hasil apa yang bisa ikut diraihnya atau ikut dinikmatinya dengan mendukung event ini, singkatnya ... what do we get as a return from what we spend?

No comments:

Post a Comment