Wednesday, September 9, 2009

POSSESSIVE - JEALOUS - OVERPROTECTIVE

Ketiga kata tersebut, mau tidak mau, seringkali terkait satu dengan yang lain. Apalagi dalam hubungan antar manusia, khususnya apabila bertalian dengan perasaan cinta, kasih sayang, suka menyukai, memberi perhatian khusus, kepedulian yang istimewa, persahabatan dan sejenisnya.
Kita coba tengok definisi masing-masing kata tersebut berikut ini. Sumber yang dipergunakan adalah sumber yang paling mudah dicapai, yakni … internet. Begitu banyak sumber yang bisa dimanfaatkan di sana, mulai dari Wikipedia, Answer.com, Free Dictionary dlsb.
POSSESSIVEdesirous of owning, the case expressing ownership, having or showing a desire to control or dominate, manifesting a desire to control or dominate another especially in order to limit that person’s relationship with others, fearful of the loss of position or affection.
JEALOUSfearful or wary of being supplanted, apprehensive of losing affection or position, inclined to suspect rivalry, covetous, showing extreme cupidity, suspicious or unduly suspicious or fearful of being displaced by a rival, jealousy is an emotion and typically refers to the negative thoughts and feelings of insecurity, fear, and anxiety over an anticipated loss of something that the person values, such as a relationship, friendship or love.
OVERPROTECTIVEto protect too much, coddle.
Dan apabila ketiga kata tersebut dikaitkan dengan perasaan suka atau cinta seseorang kepada pasangannya, maka seringkali ketiganya muncul dalam saat-saat tertentu ketika salah seorang diantaranya tiba-tiba dihantui oleh perasaan khawatir ‘kehilangan’ atau khawatir tidak bisa ‘memiliki’ pasangannya.
Kata ‘memiliki’ saya beri tanda khusus, karena bagi saya pribadi, cinta tidak selalu harus diakhiri dengan ‘memiliki’ (dalam jalinan kalimat lain, cinta tidak selalu harus diakhiri dengan pernikahan – itupun kalau pernikahan dianggap sebagai ‘memiliki’). Saya pribadi berpendapat bahwa cinta adalah sebuah perasaan, sementara ‘memiliki’ adalah sebuah status. Perasaan bermain dengan emosi manusia, bahkan tidak jarang mampu melalaikan kewajaran atau melupakan berbagai ‘rule-of-the-game’ kehidupan manusia. Tetapi status tidak bermain dengan emosi. Status adalah kenyataan yang tidak bisa dipermainkan. Keduanya berada di ‘dunia’ yang berbeda.
Malam ini saya berusaha mengajak siapapun anda, untuk memahami dengan mata hati yang terbuka, tentang ketiga sikap yang kurang terpuji tersebut di atas. Beberapa orang mengatakan bahwa cemburu itu tanda cinta. Saya tidak sependapat. Cemburu (jealous) jelas adalah tanda negatif pada diri manusia sebagai akibat ego yang terlampau kuat. Keinginan ‘memiliki’ atau bahkan menguasai (possessive) yang tidak mampu diujud nyatakan telah melahirkan kecemburuan. Keduanya merangkai jadi satu sikap yang berkelebihan. Dan di sanalah sebetulnya kemurnian cinta jadi diragukan keasliannya. Cinta yang murni, cinta yang tulus, cinta yang penuh kasih sayang ... mestinya adalah cinta yang penuh dengan kepercayaan, keikhlasan, kesabaran, penerimaan dan tanggung jawab.
Semoga cinta seperti itu masih ada di antara kita semua.

No comments:

Post a Comment