Sunday, June 12, 2011

DZIKIR ...

Makna umum dzikir adalah mengingat Allah. Secara khusus dzikir dipahami sebagai metode (riyadhah) untuk membersihkan dan menyucikan hati.

Dengan berdzikir dapat membersihkan hati sedikit demi sedikit. Saat berdzikir, akan terbangun suatu penyesalan atas dosa-dosa yang dilakukan sehingga ada kehendak memperbaiki akhlaknya.

Berdzikir kepada Allah merupakan upaya peningkatan kualitas hati. Saat hati tenggelam dalam zikrullah (ingat kepada Allah) akan meningkat penghayatan dan pengalaman rasa cinta pada Tuhan. Kalau manusia sentiasa ingat akan Allah dalam kondisi apa pun, dan menyadari dirinya hadir di hadapan Sang Mahakuasa, tentu dia menahan diri dari sesuatu perkara yang tidak sesuai dengan keridhaan-Nya. Dia akan mengendalikan diri dari perbuatan yang akan menimbulkan kemurkaan-Nya.

Dia akan menyadari, semua malapetaka dan penderitaan yang ditimbulkan hawa nafsu dan godaan setan disebabkan oleh lupa akan Tuhan dan hukuman-Nya. Lupa terhadap Tuhan akan menggelapkan hati, membuat resah dan gelisah serta memberi peluang hawa nafsu dan setan menguasai manusia.

Jika kita melaksanakan dzikir dengan asyik dan khusyuk, kita akan merasakan kenikmatan, kelezatan, dan kemanisannya. Dengan berdzikir, jiwa manusia akan begitu dekat dengan Tuhannya, merasa tenang jiwannya, dan mendapatkan pengalaman spiritual yang dalam.

Kejauhan dan kedekatan seorang hamba dari Tuhannya bukanlah berarti kejauhan atau kedekatan ruang dan waktu. Nabi bersabda dalam hadis Qudsinya, ''Alah berfirman, Aku ini sebagaimana yang disangka oleh hamba-Ku, Aku bersama dia apabila ia ingat kepada-Ku, apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun ingat padanya dalam diri-Ku, dan apabila ia mengingat-Ku dalam ruang yang luas, Aku pun ingat padanya dalam ruang yang lebih baik.''

Dengan demikian, orang yang meletakkan dzikir bagian dari hidupnya dan menjalankan dzikir secara bersungguh-sungguh, tidak akan mempunyai rasa khawatir dalam menjalani hidup. Dia tidak memiliki keraguan dalam menjalankan suatu kebenaran, tidak memiliki rasa dendam dan kedengkiaan, serta tidak berprasangka buruk terhadap orang lain. Hati mereka tenang, dan jiwa mereka tenteram.

Firman Allah SWT, ''(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah hanya dengan dzikir pada Allah hati menjadi tenang. (QS Ar-Ra'd [13]: 28). 
Semoga kita adalah orang yang senantiasa berdzikir.'' Amin.

No comments:

Post a Comment